Sabtu, 05 September 2020

Tersembunyi, Telaga Cisaladah Jadi Penawar Penat Akhir Pekan

 

Niagawisata.com

Tersembunyi dan terbilang perawan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyimpan banyak sekali destinasi wisata alam.

Mandi di kolam alam Telaga Cisaladah salah satunya akan menjadi penawar penat akhir pekan.

Telaga Cisaladah berada di tengah perbukitan Gunung Burangrang Kampung Ciparang, Desa Ganjarsari, Kecamatan Cikalong Wetan, KBB, Cisaladah sangatlah menebar pesona kepada wisatawan yang ingin merasakan kesegaran mata air pegunungan Bandung Utara.

Untuk sampai ke kolam alam ini memang tidaklah mudah, para wisatawan harus melalui jalan berbatu dan berliku sembari menyusuri jalan setapak ditengah rimbunnya pohon. Namun, begitu sampai rasa lelah seolah hilang seketika saat melihat dan merasakan kejernihan air Telaga Cisaladah.

Herman, pengelola wisata Telaga Cisaladah menuturkan, kolam pemandian alami itu sudah ada sejak tahun 1987. Dulunya hanya berupa seke atau kolam kecil namun air yang keluar dari celah hamparan batu didasarnya melimpah ruah.

Air yang bening, jernih dan terasa dingin menyegarkan pikiran yang penat ini keluar dari dasar tanah dengan jumlahnya yang mencapai ratusan. Warga kemudian membuat dinding agar air itu tertampung sebelum mengalir ke sungai, kebun dan rumah warga.

Telaga Cisaladah memiliki air yang sangat jernih, dasar kolam masih berupa tanah tanpa keramik ditumbuhi rumput air yang nampak dari permukaan.

Ada pula bebatuan kecil yang sudah terendam sejak dulu sehingga agak licik saat dipijak. Ada juga belasan ekor ikan mas beragam ukuran yang sengaja dipelihara warga.

Kedalaman telaga tersebut tak sama. Di beberapa sisi hanya berkisar 1 sampai 1,5 meter. Namun di bagian lain ada yang kedalamannya mencapai 2 hingga 3 meter.

"Jadi dari tahun 1987 baru dibikin kolam seperti ini. Karena dulu itu hanya aliran seperti sungai kecil saja. Di pinggirnya juga ada kebun-kebun warga. Karena berpotensi jadi tempat wisata, makanya sama warga dibikin seperti kolam ini," ujar Herman kepada, Sabtu (18/7/2020).

Nama Telaga Cisaladah sendiri diambil dari sayuran selada air, yang dulu banyak ditanam di pinggir aliran mata air Telaga Cisaladah. Seiring berjalannya waktu, tak lagi banyak warga yang menanam sayuran lalapan bagi warga setempat.

"Dulu memang banyak selada di sini, jadi nama Telaga Cisaladah diambil dari situ," tuturnya.

Kunjungan wisatawan lokal baru mulai ramai di tahun 2010-an. Sebab dulu telaga tersebut hanya berfungsi sebagai tempat mandi warga setempat. Kalaupun ada pengunjung, hanya wisatawan lokal kampung sebelah.

Untuk fasilitas, pengelola menyediakan warung untuk membeli makanan dan minuman. Selain itu, terdapat tempat parkir roda dua, saung untuk istirahat, toilet, dan tempat ganti pakaian namun agak tidak terawat.

Lokasinya yang tersembunyi, butuh perjuangan yang tak mudah demi mencapai Telaga Cisaladah. Menggunakan motor menjadi pilihan paling tepat menyusuri jalan perkampungan melintasi pemukiman warga.

Bagi wisatawan dari arah Cikalongwetan atau Padalarang bisa melalui jalur jalur ke Cisomang. Lalu melanjutkan ke arah Tengek menuju Ganjarsari hingga Cireundeu.

Jika dari arah Kota Bandung, traveler bisa masuk lewat Jalan Sersan Bajuri Cisarua. Kemudian ke Barukai, Pasirlangu hingga ke Kantor Desa Cipada. Dari situ jalanan mulai berbatu melalui hutan pinus dan sampai ke jalan utama Telaga Cisaladah.

Dalam perjalanan akan ditemukan jalanan menanjak, turunan, dan berkelok. Namun, jika kebingungan dengan maps di ponsel tidak ada salahnya bertanya pada warga setempat yang ramah.

 

Sumber: Ayobandung.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar