Tersembunyi dan terbilang perawan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyimpan banyak sekali
destinasi wisata alam.
Mandi di kolam alam Telaga Cisaladah salah satunya akan menjadi
penawar penat akhir pekan.
Telaga Cisaladah berada di tengah perbukitan Gunung Burangrang Kampung Ciparang, Desa Ganjarsari, Kecamatan Cikalong Wetan, KBB, Cisaladah sangatlah menebar pesona kepada wisatawan yang ingin merasakan kesegaran mata air pegunungan Bandung Utara.
Untuk sampai ke kolam alam ini memang tidaklah mudah, para wisatawan
harus melalui jalan berbatu dan berliku sembari menyusuri jalan setapak ditengah rimbunnya
pohon. Namun, begitu sampai rasa lelah seolah hilang seketika saat melihat dan
merasakan kejernihan air Telaga Cisaladah.
Herman, pengelola wisata Telaga Cisaladah menuturkan, kolam
pemandian alami itu sudah ada sejak tahun 1987. Dulunya hanya berupa seke atau
kolam kecil namun air yang keluar dari celah hamparan batu didasarnya melimpah
ruah.
Air yang bening, jernih dan terasa dingin menyegarkan pikiran yang penat ini
keluar dari dasar tanah dengan jumlahnya yang mencapai ratusan. Warga kemudian
membuat dinding agar air itu tertampung sebelum mengalir ke sungai, kebun dan
rumah warga.
Telaga Cisaladah memiliki air yang sangat jernih, dasar
kolam masih berupa tanah tanpa keramik ditumbuhi rumput air yang nampak dari
permukaan.
Ada pula bebatuan kecil yang sudah terendam sejak dulu
sehingga agak licik saat dipijak. Ada juga belasan ekor ikan mas beragam ukuran
yang sengaja dipelihara warga.
Kedalaman telaga tersebut tak sama. Di beberapa sisi hanya
berkisar 1 sampai 1,5 meter. Namun di bagian lain ada yang kedalamannya
mencapai 2 hingga 3 meter.
"Jadi dari tahun 1987 baru dibikin kolam seperti ini.
Karena dulu itu hanya aliran seperti sungai kecil saja. Di pinggirnya juga ada
kebun-kebun warga. Karena berpotensi jadi tempat wisata, makanya sama warga
dibikin seperti kolam ini," ujar Herman kepada, Sabtu (18/7/2020).
Nama Telaga Cisaladah sendiri diambil dari sayuran selada
air, yang dulu banyak ditanam di pinggir aliran mata air Telaga Cisaladah.
Seiring berjalannya waktu, tak lagi banyak warga yang menanam sayuran lalapan
bagi warga setempat.
"Dulu memang banyak selada di sini, jadi nama Telaga
Cisaladah diambil dari situ," tuturnya.
Kunjungan wisatawan lokal baru mulai ramai di tahun 2010-an.
Sebab dulu telaga tersebut hanya berfungsi sebagai tempat mandi warga setempat.
Kalaupun ada pengunjung, hanya wisatawan lokal kampung sebelah.
Untuk fasilitas, pengelola menyediakan warung untuk membeli
makanan dan minuman. Selain itu, terdapat tempat parkir roda dua, saung untuk
istirahat, toilet, dan tempat ganti pakaian namun agak tidak terawat.
Lokasinya yang tersembunyi, butuh perjuangan yang tak mudah
demi mencapai Telaga Cisaladah. Menggunakan motor menjadi pilihan paling tepat
menyusuri jalan perkampungan melintasi pemukiman warga.
Bagi wisatawan dari arah Cikalongwetan atau Padalarang bisa
melalui jalur jalur ke Cisomang. Lalu melanjutkan ke arah Tengek menuju
Ganjarsari hingga Cireundeu.
Jika dari arah Kota Bandung, traveler bisa masuk lewat Jalan
Sersan Bajuri Cisarua. Kemudian ke Barukai, Pasirlangu hingga ke Kantor Desa
Cipada. Dari situ jalanan mulai berbatu melalui hutan pinus dan sampai ke jalan
utama Telaga Cisaladah.
Dalam perjalanan akan ditemukan jalanan menanjak, turunan,
dan berkelok. Namun, jika kebingungan dengan maps di ponsel tidak ada salahnya
bertanya pada warga setempat yang ramah.
Sumber: Ayobandung.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar