Avrist Assurance |
Ahli fisioterapi di New Hampshire, Amerika Serikat, Julia
Henry menyatakan kalau butuh waktu berbulan-bulan bagi dirinya untuk bisa sembuh
dari Corona Virus ini. Sedangkan, anak dan suaminya pulih dalam waktu satu hingga dua
pekan.
Ibu berusia 40 tahun itupun mulai merasakan sakit dan batuk
kering pada akhir Maret. Ia membutuhkan waktu hingga dua bulan untuk dinyatakan benar-benar sehat dari Covid-19.
"Selama lebih dari dua bulan, saya tidak bisa melakukan
banyak hal," kata Henry.
Akhirnya setelah tiga bulan Henry mulai kuat melakukan hal-hal normal sehari-hari. Setidaknya, ia sudah mulai bisa bermain dengan anak-anak atau memasak makan malam untuk keluarga.
Henry merasa, pemulihannya dari Covid-19 berbeda dengan yang
lain. Sebagaimana laporan WHO, mereka yang terinfeksi covid-19 dengan kategori
ringan dapat pulih dalam kurun waktu dua pekan, sedangkan mereka dengan kasus yang lebih
parah membutuhkan waktu hingga enam minggu untuk bisa pulih.
Mereka yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
mengaku memiliki gejala menetap, mulai dari masalah ringan, seperti kehilangan
kemampuan indra pengecap atau indra penciuman, hingga yang gangguan yang lebih
serius, seperti jantung berdebar, nyeri dada, sesak napas, kelelahan ekstrem,
kesulitan kognitif, atau demam yang berulang. Masih belum diketahui apakah
gejala-gejala ini akhirnya akan sembuh atau apakah justru menandakan kerusakan
permanen dari virus.
"Sudah enam bulan sejak virus terdeteksi di China, jadi
tidak ada yang bisa memberi tahu kita dengan pasti apakah ini adalah komplikasi
jangka pendek atau jangka panjang," kata ahli jantung di New York City, Dr
Samer Kottiech.
Sebanyak 90 persen pasien yang berkosultasi setelah infeksi
Covid-19 mengalami gejala yang berkepanjangan. Contohnya, mereka yang
terinfeksi pada Maret mengaku belum pulih sepenuhnya.
Sumber: Ayobandung.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar