Selasa, 05 November 2019

Anda Depresi Berat? Coba Konsumsi Jamur


Sumber: google.com

Kandungan tumbuhan jamur sudah tak diragukan lagi manfaatnya untuk kesehatan, hingga baru-baru ini jamur juga dikabarkan memiliki senyawa kimia aktif yang bisa mengatasi depresi berat.

Dilansir Psychologytoday, penelitian terbaru di Inggris merekrut 20 pasien yang menderita depresi yang resisten terhadap pengobatan. Yang berarti, pasien ini memiliki respons yang buruk terhadap berbagai jenis obat antidepresan.

Diterbitkan dalam jurnal Acta Psychiatrica Scandinavica, peneliti menemukan psilocybin, senyawa kimia aktif dalam jamur halusinogen, yang memiliki keterkaitan dengan penurunan depresi.

Pasien pertama kali diminta untuk menyelesaikan screener depresi dan tes kepribadian yang mengukur sifat kepribadian Big-5. Yaitu, neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness.

Selama minggu-minggu berikutnya, peserta diberi dua dosis psilocybin, masing-masing 10 mili gram dan 25 mili gram. Setelah beberapa minggu kemudian, pasien mengisi screener depresi dan tes kepribadian yang sama yang mereka lakukan pada tahap awal.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuannya untuk melihat apakah perawatan psilocybin dapat mengurangi gejala depresi dan bagaimana mengubah kepribadian.

Memang, peneliti menemukan perbaikan yang menjanjikan pada kedua hal tersebut. Depresi, yang diukur dengan Inventarisasi Cepat Gejala Depresif pada 16 elemen menunjukkan pengurangan terarah dari pengukuran awal.

Selain itu, pengobatan psilocybin tampaknya memiliki efek yang nyata pada kepribadian. Neurotisme menurun secara signifikan dari awal ke tahap lanjut. Sementara ekstraversi, kesadaran, dan keterbukaan meningkat secara signifikan.

Menariknya dari hasil ini adalah bahwa efek antidepresan yang dihasilkan oleh psilocybin tampaknya berfungsi dengan cara yang sama sekali berbeda dari antidepresan utama yang sudah ada terlebih dahulu seperti SSRI dan MAOI.

Kesimpulannya, mungkin psilocybin bukan menjadi pilihan terakhir atau perawatan terakhir untuk atasi depresi, melainkan satu garis pertahanan pertama sebagai gantinya obat untuk mereka yang sudah resistensi obat depresan.




Sumber: akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar